Brand adalah Merk, iyakah ?

by Feb 19, 2021Opini, Usaha

Branding itu apa sih ? Kebanyakan orang akan mengasosiasikan sebagai sebuah merek padahal itu adalah terjemahannya, trus ujung – ujungnya hampir selalu mengarah ke logo, yang lebih parahnya berhenti disitu saja. Padahal makna dari branding tidak sekedar sebagai sebuah merek atau logo saja, jauh lebih dalam dari pada itu.
Dulu kebanyakan orang ketika akan memiliki sebuah usaha, di tahap awal selalu memikirkan mengenai nama dari sebuah usaha tersebut, kemudian berkembang dengan adanya semacam gambar, misalnya di depannya atau di atas dari nama tersebut yang kemudian di kenal dengan yang namanya logo.
Setelah itu, mulai dengan bermain warna , tagline sehingga diharapkan orang semakin mengenal dengan merek atau logo tersebut. Nah kebanyakan orang, berhenti di titik tersebut bahwa yang disebut dengan brand adalah logo, warna dan tagline.
Coba saja perhatikan brand – brand yang sudah terkenal dan sudah top of mind seperti cocacola, starbuck, mcdonald, dan merk lainnya apakah mereka pada akhirnya juga hanya memahami bahwa logo atau merk mereka itu yang mendukung sustainbility dari bisnis mereka atau ada strategi branding yang mereka terapkan sehingga keberlanjutan nya masih tetap terjaga ?

Jadi apa sebenarnya sih yang disebut dengan brand? brand itu sendiri adalah merupakan kumpulan dari nilai. Hal ini bisa di perhatikan dengan kenapa sih customer bisa berulang kali membeli brand tersebut bahkan sampai merekomendasikan ke orang lain untuk membeli brand tersebut.

Strategi branding yang tepat mendukung sustainability bisnis

Brand adalah sekumpulan nilai

Nah ini menjadi salah satu faktor penting dari pertama kali dia beli sampai dengan merekomendasikan ke orang lain untuk membeli nya, faktor penting itu adalah efek psikologi bahwa branding tersebut sangat melekat di benak mereka dengan begitu permanen.

Contoh nyata nih sob.. Starbuck yang kita kenal juga menjual kopi dengan berbagai variannya, bahkan saat ini juga ke coklat, bahkan ke teh.. Apakah kopi nya lebih enak dengan yang di warung kopi biasa atau kopi single origin milik kita sendiri ? belum tentu juga .. trus mengapa akhirnya Starbuck bisa sebesar itu. Apa yang sebenarnya mereka jual ?

Contoh lagi nih sob.. KFC core product mereka apa sih ? mungkin spontan kita akan menyebut ya ayam crispy,.. Apakah kalau kita tau cara menggorengnya atau bumbunya apa saja bisa sama rasanya dengan mereka ? bisa jadi ,.. Atau bahkan mungkin lebih hemat kalau kita menggoreng sendiri.

Sehingga mungkin kita bisa sepakat bahwa Branding adalah sekumpulan nilai di mana konsumen dateng, mendapatkan experience dengan melihat visual , mencicipi makanan (kalau semisal di bidang kuliner), sampai dengan melakukan pembayaran, sampai akhirnya customer mendapatkan presepsi sehingga pada akhirnya sekumpulan itu nanti nya yang akan menjadi dasar customer kita untuk pada akhirnya merekomendasikan ke orang lain.

So.. seharusnya sudah ada pencerahan ya mengenai brand dan/atau branding ya…jadi brand atau branding bukan lah merek. Sekarang kita coba bagaimana apabila kita mau memulai sebuah usaha kemudian brand kita ingin segera dikenal oleh pasar?

Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk memulainya :

  1. Mau bisnis apa ? tentukan konsep dan model bisnis apa yang akan kita lakukan ? misalnya kita akhirnya memutuskan untuk berbisnis kuliner, kemudian mau jenis kuliner apa yang akan kita jadikan bisnis, misalnya masakan Indonesia
  2. Kumpulkan informasi mengenai jenis kuliner yang kita pilih. Kalau sudah memilih kuliner masakan indonesia berarti yang kita lakukan adalah jenis makanan indonesia apa saja yang bisa kita optimalkan untuk di jadikan bisnis dan lakukan research atas makanan – makanan tersebut.
  3. Siapa target pasar atau early adapter kita nantinya apakah pekerja, mahasiswa atau ibu – ibu rumah tangga yang tidak sempat masak ? misal kita tentukan target nya adalah mahasiswa, karena kita mau bertujuan generasi muda tidak melupakan masakan – masakan indonesia.
  4. Tahap pemilihan nama. Dari hal di atas mulai kita bisa menentukan pemilihan namanya dengan beberapa tahap :
    • Melakukan listing nama berdasarkan model bisnis dan target bersama rekan bisnis atau partner.
    • Pilih nama yang sudah terlisting itu yang paling sesuai dengan model bisnis dan target.
    • Jangan lewatkan kemungkinan nama itu bisa di HAKI ya sob..
    • Riset ke target market,..Bisa kita mengunjungi calon target market kita dan meminta mereka untuk memilih kira – kira nama mana yang “mereka” banget.
  5. Buat Sistem yang jelas untuk bisnis kita, mulai dari sistem internal sampai dengan user experience apa yang kita mau raih.
Ribet ya cuy.. Kenapa ndak mulai aja dulu ya kayak yang di sono itu 🙂
Karena yang akan kita bentuk adalah brand atau bagaimana customer kita akan mengalami ketika membeli produk kita.
Pengalaman menikmati makanan yang lezat, experience customer service atau waiter dalam menyajikan makanan, pengalaman bagaimana mudahnya melakukan pembayaran, pengalaman bagaimana kebersihan tempat kita, pengalaman bagaimana managemen tertata dengan baik dan pengalaman – pengalaman lain yang akan membawa customer kita untuk merekomendasi kan brand kita serta akan kembali dan kembali lagi.

Sistem apakah harus di buat dari awal? Iya dong… mumpung masih mudah dan sederhana buat dari awal bukan pada saat bisnis membesar baru bikin sistem.. Akan puyeng ndak sih kalau sudah mulai kompleks baru bikin sistemnya ?
#imho

Demikian.